Sunday, April 18, 2010

Why I Left BB and move on to Android ?

Why I Left BB and move on to Android ?

Thread ini ngga ngeracun, ngga ngajak move on, just simply cerita kenapa saya ninggalin BB.

Apakah BB ngga bagus?

Tidak, BB sangat bagus...

Apakah BB tidak keren?

BB sangat keren, makanya semua orang mau memilikinya, bahkan yang tidak mampu beli yg asli beli replikanya

Apakah BB tidak canggih?

BB sangat canggih, servernya hebat... berkembangnya pesat

Apakah BB tidak bermanfaat?

Sangat bermanfaat, dipakai kerja sangat membantu..

Lebih dari itu BB memperkenalkan kepada masyarakat kita dunia lain,yaitu
email,internet,chatting dan social networking. Better than iklan internet masuk desa.

Kalau ada penghargaan dari negara untuk orang2 yang membuat kemajuan bagi negara, saya mengusulkan BB dimasukkan di dalamnya,BB memberikan bukti nyata kpd masyarakat ada teknologi maju yang harus kita ikuti,kuasai dan kejar.

Apakah saya a BB lover?

Yup, sebelum mata terpejam,BB adalah benda terakhir yang saya pegang, waktu mata terbuka di pagi hari, BB benda yang saya pegang pertama kali untuk lihat ada berita atau kabar apa dari teman2.

Nah loh,so kenapa MOVE ON?

Ini alasannya :
  • Percayakah anda pada cinta pada pandangan pertama?Ketika pertama saya memegang Magic (android dari HTC, HTC Magic), saya merasa ada sebuah "klik"

    Masih ingat Micah Sanders? karakter di film seri Heroes yang bisa bicara dengan mesin dan komputer?

    Itu yang saya inginkan ketika memegang android pertama kali, ingin berbicara dengan "mitos masa depan" ini.

    Masih butuh beberapa lama sampai saya bisa memiliki sebuah android dan mulai mendalaminya.

    Akhirnya saya bawa 2 device, 1 BB dan 1 Android.
    Akhirnya mulai, setiap malam sebelum tidur, android adalah benda terakhir yang saya pegang dan benda pertama kali yang saya ambil ketika bangun.

    Kalau dulu email teman2 dan bbm yang berlangsung hingga malam yang membuat saya masih memegang bb sampai akhir tidur, kali ini karena saya ingin berbicara dengan android , mengenal karakternya, kemampuannya.
  • Saya merasa BlackBerry kalau analogi kendaraan adalah sebuah mobil Kijang.

    Bisa mengangkut banyak anggota keluarga, the more the merrier, aa, teteh,paman, bibi, tante, oom, kakek , nenek semua bisa kita bawa dalam bbm nya
    Bisa dipakai mampir ke undangan, bisa dipakai ngantor, nganter anak sekolah,bisa dibawa liburan, bahkan ke pasar

    (makanya dari keluarga paling kaya yang punya bentley atau RR, sampe keluarga biasa , biasanya punya Kijang, setidaknya kata yang kaya, untuk ke pasar..)

    Android seperti sebuah Hummer, Humvee, kendaraan 4x4 offroad atau sebuah Land Rover.

    Yang dia tidak mampu adalah membawa semua aa , teteh, paman, bibi dll tumplek blek dalam bbm

    Tapi kalau anda ajak berlibur, dia bisa sampai ke ujung pantai, kalau anda bawa ke gunung , dia bisa diajak masuk ke dalamnya, kalau dia diajak ke pasar, bisa diajak ke tempat paling becek. Kalau anda ajak ngantor, dia bisa parkir di atas trotoar walau parkiran penuh.
  • BlackBerry sudah penuh sesak, ketika rekan2 kirim attachment gambar,tertatih tatih saya mendownload, ketika rekan memberi link url , tertatih-tatih saya membuka.

    Ketika ada yang harus di download, berbagai macam trik harus dikerahkan supaya bisa mengatasi hambatan batasan download. Ketika ada link youtube,saya terpaksa tutup pesannya.

    BlackBerry sudah mengubah banyak kebiasaan orang, dulu saya kalau pulang kerja, buka komputer download email dan balas via outlook, setelah ada BB,outlook tidak pernah disentuh lagi. Semua saya depend di BB.

    Sampai akhirnya saya mengikuti keingainan BB, limitasi.

    Android tidak semudah BB, mengetik di android melatih kesabaran lebih daripada belajar mengetik di BB storm. Padahal kita sudah biasa ngetik di BB. Saya juga tau ini jawaban ketika banyak orang bertanya, kenapa banyak pemilik android belum lama pakai sudah jual? Pertama they miss BBM, ke dua mereka ngga tahan ngetik nya
  • Jawaban berikutnya adalah mereka belum tahu android bisa di push kemana-mana,macet,ngantri di dalem Kijang sambil BBM dengan rekan2 dianggap lebih nyaman daripada naik Humvee yang bisa lewatin kemacetan karena bisa dipakai naik ke trotoar , lewatin banjir dan shortcut via semak belukar.

*Jadi maksud anda BBM ngga bagus? Tidak, BBM sangat bagus, termasuk salah satu arena chit chat paling hebat.*

Trus Android punya yang lebih hebat dari BBM? Tidak, android tidak punya....

Jadi kenapa tinggalkan BBM , padahal orang2 rasanya dunia runtuh ketika kontak BBM nya hilang karena gagal upgrade?

Begini jawaban menurut saya:

Dulu ketika saya kecil, waktu terasa lama, hari demi hari berlangsung lambat, libur sekolah 1 bulan, wuih...rasanya tidak habis2.
Pulang sekolah masih sempat puas main. Suah mandi sore masih sempat main lagi.

Tetapi sekarang tidak, hari2 berlalu sangat cepat.

BBM pertama kali sangat menyenangkan, tapi lama2 diperhatikan obrolannya mulai tidak terlalu penting.
Kalau berteman dengan tukang jualan, tiap hari di bombardir jualannya:
Barang baru masuk, x, y z bla bla bla
Kalau ketemu customer: pak minta pin BBM nya, nanti sudah dikasih, ngga kenal waktu tanya ini tanya itu, kalau sedang sibuk tidak dijawab, BUZZ berkali kali.

Belum mereka yang begitu sosialita dan penyebar segala berita, dari si A:saya dapet broadcast message: hati-hati kalau terima ym dari si X, bisa bikin BB hang bla bla bla.
Ngga lama isi yang sama saya dapet dari si B,trus si C, trus si D.

Belum ada pesan yang dengan akhiran: sebarkan pesan ini ke 10 teman lagi atau lebih supaya kamu tidak kena bencana. Bla bla bla...

Tiba" saya dapet pesan dari miss X, yang saya tidak kenal, ternyata dia sebenarnya miss S yang baru saja mengganti namanya dengan sederet icon hati,smiley dll.

Original Link
 http://copytaste.com/m42

No comments:

Post a Comment